Ahad 14 Oct 2012 15:50 WIB

Program Pertama Jokowi, Garap Kartu Sehat

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Dewi Mardiani
Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Senin (15/10), Joko Widodo yang kerap dipanggil Jokowi ini menyatakan akan jalan-jalan.

"Saya belum tahu setelah pelantikan. Selasa sajalah, jalan-jalan selasa. Nanti kita datangi dulu pemukiman-pemukiman padat penduduk di Ibu Kota ini," katanya usai gladi bersih pelantikan Gubernur dan Wagub DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Ahad (14/10).

Pada intinya, kata Jokowi, program pertama yang akan ia jalankan setelah menjabat Gubernur adalah menggerakkan  Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. "Segera harus diproduksi agar dapat secepatnya di serahkan ke masyarakat dan langsung digunakan,"jelasnya.

Sedangkan Basuki Tjahaja Purnama, selaku Wagub DKI Jakarta terpilih, mengaku akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Jokowi. Ahok, sapaan Basuki, menuturkan bahwa Jokowi telah meminta dirinya sebagai katalisator.

"Supaya menghemat waktu beliau. Untuk itu saya akan membuat resume atau opsi-opsi namun keputusan tetap ada pada Jokowi," tuturnya.

Seperti yang  dikampanyekan oleh Jokowi-Ahok pada masa pemilihan Gubernur dan Wagub DKI Jakarta, pasangan ini memiliki program Kartu Sehat yang terdiri dari dua tipe, yakni emas dan perak.

Pembuatan program Kartu Sehat ini pun akan bersinergi dengan Kartu Pintar (kartu bebas biaya pendidikan untuk warga DKI Jakarta usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas) karena menurut mereka, kesehatan dan pendidikan adalah kebutuhan dasar masyarakat.

Jokowi sempat mengatakan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan dan sama-sama menentukan tingkat kualitas hidup masyarakat. "Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah mendapatkan penghasilan yang layak. Semakin sehat sebuah masyarakat, semakin tinggi kualitas hidupnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement