Senin 05 Nov 2012 21:52 WIB

Menkes: Tekan Angka Kelahiran demi Mutu Anak

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi
Foto: Antara
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menghimbau agar Sulawesi Barat tetap bisa menekan laju angka kelahiran sebagai upaya memperbaiki mutu anak serta meminimalisr risiko kematian.

"Angka kelahiran di Sulbar masih sangat tinggi. Ini tentu menjadi masalah karena akan berdampak pada mutu anak," kata Menkes saat berada di Mamuju, Senin (5/11).

Menurutnya, memang provinsi ini masih sangat baru dengan jumlah penduduk hanya sekitar 1,1 juta jiwa sehingga masih memungkinkan dilakukan penambahan jumlah penduduk.

"Jika kita melihat data angka kelahiran di Sulbar maka jelas program KB (Keluarga Berencana) jelas belum berhasil dan itu berbahaya karena bukan hanya ancaman terjadinya ledakan penduduk namun juga berimbas pada kesehatan. Apabila ada ibu secara terus menerus melahirkan maka mutu anak maupun mutu kesehatan ibu akan jauh lebih buruk," tutur Nafsiah.

Karena itu kata Menkes, program KB diharapkan tetap gencar dilakukan dalam rangka menjamin kualitas mutu anak dan mutu kesehatan bagi ibu yang ada di Sulbar.

Kemudian kata dia, risiko kematian ibu melahirkan dan resiko kematian bayi juga akan ikut meningkat karena mutu kesehatan sudah tidak terjamin lagi.

"Kebanyakan kematian ibu melahirkan dan kematian anak akibat terjadinya pendarahan. Pendaharan lebih banyak disebakan karena volume ibu melahirkan yang kawin muda," ucapnya.

Usia kawin muda kata dia, sangat rentang terjadinya pendarahan saat mengandung atau hamil dan itu risikonya adalah kematian. Begitupun ibu hamil yang sudah tua, juga berisiko tinggi adanya kematian ibu melahirkan.

"JIka ada usia diatas 35 tahun melahirkan maka potensi terjadinya pendarahan sangat besar. Karena itu, untuk menekan angka kematian ibu melahirkan maka program KB jalan paling tepat untuk dilaksanakan bagi kaum ibu maupun KB pria,"saran Menkes.

Di Sulbar kata dia, pada tahun 2007 silam angka kematian ibu melahirkan sempat memasuki zona merah. Namun, dalam satu tahun terakhir ini jumlah kasus kematian ibu melahirkan mulai turun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement