REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) menyuguhkan panggung politik dan hiburan. Baik domestik maupun global.
Tapi, gelaran empat tahunan ini menyisakan banyak pertanyaan yang dimunculkan dari berbagai iklan dan poster maupun stiker kampanye. Beragam pertanyaan masih menempel, seperti mengapa Partai Republik memilih gajah menjadi maskot kubu Mitt Romney? Atau mengapa Partai Demokrat yang mengusung Barack Obama memilih keledai, si hewan dungu sebagai maskot? Atau pertanyaan lainnya mengapa gelaran pemilu harus diacarakan pada November, dan selalu tepat saat Selasa?
Kantor berita CNN mengatakan tidak semua warga AS mengerti semua pertanyaan itu. Praktis tidak ada satupun pemilih di AS dapat menjawab semua tanya itu.
Stasiun berita tersebut merangkum jawaban pertanyaan terebut. Adalah kartunis bernama Thomas Nast yang memberikan sosok gajah pada lambang Partai Republik. Sebenarnya Thomas menggambar seekor gajah yang dapat terlihat dari dua sisi. Dari bagian belakang, seolah gajah sedang melihat ke belakang. Atau dari samping seolah gajah sedang berjalan.
Ia menggambar hewan ini pada 1874 dalam artikel berjudul 'The Third-Term Panic'. Gambar itu dimuat surat kabar Harper's Weekly, jawaban atas kritikan New York Herald karena tidak menerima rencana Presiden Ulysses Grant maju kembali sebagai presiden. Sebab presiden sudah dua kali menjabat berturut-turut (1869–1877).
Gambar itu bermaksud menggambarkan semua hewan yang selalu takut dengan kedatangan sosok gajah. Terutama dengan sosok keledai yang digambarkan oleh kritikus Partai Demokrat, Andrew Jackson pada 1828.
Bagi Jackson memilih sosok keledai bukan karena kedunguannya. Melainkan karena ketidakpedulian hewan tersebut terhadap aturan orang lain. Pemilih juga akan bertanya mengapa Demokrat identik dengan biru, sementara Republik harus selalu membara dengan merahnya.
CNN mengatakan tidak ada persoalan tentang warna-warni ini. Kedua partai politik malah termakan dengan kebiasaan media yang kerap mewarnai secara suka-suka. Kebiasaan tersebut mulai terjadi sejak 1980. Tapi terbalik, media memberikan biru untuk kelompok Ronald Reagen (Republik), dan Jimmy Carter (Demokrat) sebagai merah.
Pemberian warna itu bertahan sampai 1996. Dan berubah saat 2000, ketika kebijakan politik AS mulai mengandung bahaya dan mengancam. Media membalikkan posisi warna tersebut sampai sekarang.