REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Upaya penyelundupan bahan narkotika ke lembaga pemyarakatan di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap, kembali digagalkan. Kali ini, petugas pengamanan LP Narkotika Nusakambangan, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu sabu yang dilakukan salah seorang pengunjung LP.
''Kami menemukan sabu yang akan diselundupkan tersebut, di lapisan sandal salah seorang penjunjung,'' kata Kepala LP Narkotika Nusakambangan, Lilik Sujandi, Rabu (15/11).
Kasus ini, menambah jumlah kejadian upaya penyelundupan narkoba ke LP Narkotika. Bulan lalu, petugas LP setempat juga berhasil menggagalkan penyelundupan sabu ke dalam lingkungan LP yang dilakukan oleh seorang pengunjung wanita. Modusnya hampir sama, dengan menyembunyikan sabu di sandal pengunjung.
Lilik menyebutkan, terungkapnya kasus itu berawal dari pemeriksaan barang bawaan yang dipakai pengunjung yang hendak membesuk. Saat memeriksa barang bawaan seorang pengunjung, Andi Nurdiansyah, petugas merasa curiga karena yang bersangkutan terlihat gelisah.
''Ketika digeledah, ternyata dugaan petugas terbukti. Dalam sandal yang digunakan pengunjung tersebut, petugas menemukan sabu 20 gram yang akan diselundupkan ke dalam LP,'' katanya.
Berdasarkan keterangan Andi, kata Lilik, Sabu tersebut akan diberikan pada saudara kembarnya yang menjadi salah satu napi di LP Narkotika. Saudara kembarnya yang bernama Andi Ardiansyah, menjalani hukuman di LP tersebut juga karena terkait dengan kasus narkoba.
''Kita sudah melapaorkan temuan ini ke Polres Cilacap, untuk ditindak-lanjuti. Biar nanti polisi yang akan mengusut kasus ini hingga tuntas, termasuk darimana yang bersangkutan mendapatkan sabu tersebut,'' kata Lilik.
Sementara Kasatserse Narkoba Polres Cilacap, AKP Anung Suyadi, yang dikonfirmasi masalah ini, mengaku sedatng melakukan penyelidikan mengenai masalah ini. ''Kami memang sudah mendapat laporan mengenai upaya penyelundupan sabu tersebut, dan langsung menjemput tersangka untuk dimintai keterangan. Saat ini. tersangka sudah berada di Mapolres Cilacap. Kami masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan pengedarnya,'' katanya
Ikuti Whatsapp Channel Republika