REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Sutradara film fiksi 'Life of Pi,' Ang Lee mengakui bahwa memproduksi film yang satu ini sempat membuatnya kocar-kacir. Menurutnya, pengalaman syuting 'Life of Pi' merupakan yang tersulit sejauh ini.
Menurut Ang Lee, pembuatan film ini memakan waktu lama. "Ada kesulitan teknis karena syutingnya harus dilakukan di seluruh benua. Akhirnya, aku memutuskan memperbanyak mengambil lokasi di Taiwan. Sisanya kami harus pergi ke India, dan terakhir ke Kanada," katanya dikutip dari Ace Showbiz, Ahad (25/11).
Sutradara yang pernah meraih penghargaan Oscar ini juga menemui kesulitan teknis. Misalnya menggunakan teknik digital yang membuat seekor harimau bisa melakukan segalanya. Dua hingga tiga tahun lalu, kata Lee, sosok hewan dalam film digital masih belum terlihat realistis, apalagi untuk tontonan 3D. Menampilkan efek air lautan juga masih belum sebagus saat ini.
Life of Pi bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Pi yang diperankan Suraj Sarma. Ia pindah bersama keluarganya dari India menuju Kanada. Dalam kapal yang mereka tumpangi, Pi dan keluarganya membawa serta beberapa koleksi satwa mereka.
Di tengah perjalanan, kapal mereka dihantam badai dan tenggelam. Pi selamat karena menemukan sebuah perahu. Sayangnya, ia harus berbagi perahu itu dengan seekor harimau bernama Richard Parker. Keduanya kemudian mengarungi lautan hingga mencapai daratan.
Naskah film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Yann Martel yang ditulis kembali oleh David Magee. Pemeran lain dalam film ini adalah Rafe Spall, Irrfan Khan, Gerard Depardieu, dan Adil Hussain. Film ini sudah rilis 21 November lalu di bioskop Amerika Serikat.