REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga yang terkena dampak banjir luapan Sungai Ciliwung di Kelurahan Cililitan Kecil, Jakarta Timur, membutuhkan truk pengangkut sampah untuk membersihkan puing dan sisa sampah yang berserakan di rumah dan jalan raya.
"Genangan air sendiri mulai surut pada Jumat siang. Namun lumpur dan sampah yang tertinggal membuat sulit keluarga meminta bantuan ke luar rumah," kata warga yang tinggal di daerah tersebut, Hanif Ahmad di Jakarta, Ahad (20/1) malam.
Menurut dia, warga membutuhkan alat pembersih dan cairan desinfektan untuk menghilangkan bau amis lumpur serta sampah yang menumpuk.
Selain itu warga juga masih membutuhkan makanan dan minuman karena ada beberapa kepala keluarga yang terisolasi akibat akses jalan terhambat lumpur.
"Ketebalan lumpur mencapai sekitar 30 centimeter dan kami mohon pemerintah provinsi mengerahkan truk sampah dan truk tangki air untuk membersihkan lumpur di jalan sehingga kami mendapat akses," kata Hanif.
Dia menjelaskan air yang menggenangi rumah dan ruas jalur di bawah jalan lintas layang Kalibata pada Kamis mencapai sekitar 2,5 meter. Hanif mengatakan bantuan pakaian yang disalurkan sudah mencukupi kebutuhan sandang warga.
Sementara itu listrik di kawasan setempat hingga saat ini masih dipadamkan oleh PLN untuk menghindari terjadinya arus pendek dan kebakaran.
Sementara itu kondisi Sungai Ciliwung yang melintang di bawah jalan lintas layang tersebut dipenuhi tumpukan sampah rumah tangga, kayu dan bambu.
Hanif khawatir jika Pemprov DKI Jakarta tidak segera mengangkut sampah tersebut maka jika terjadi banjir lanjutan maka sampah akan naik ke rumah warga dengan jumlah yang lebih banyak.