REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan tetap berangkat ke Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI). Meski kondisi negara tersebut masih bergejolak.
“Hingga tadi pagi, ketika kami menghubungi pihak tuan rumah, maksudnya pihak Mesir, mereka bilang belum ada perubahan jadwal KTT OKI,” kata Marty ketika ditemui di Jakarta, Senin (28/1).
Meski memastikan berangkat, pihak Kemenlu terus memantau perkembangan terakhir di Mesir. Karena menurut Marty, kondisi di Mesir saat ini dan perkembanganya akan berpengaruh pada negara-negara lain yang akan hadir dalam KTT tersebut.
“Seandainya ada perkembangan, ada perubahan sikap dari tuan rumah, karena ini kan bukan hanya melibatkan Indonesia, tapi ada 50 sekian negara anggota OKI yang diundang. Jadi, kita akan terus mengantisipasi keputusan dari pemerintah Mesir,” jelas Marty.
Pada akhir bulan ini, SBY akan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah. Mesir menjadi negara terakhir yang dikunjungi dalam kunjungan kenegaraan itu. Di sana, SBY dan rombongan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) ke-12.
KTT OKI kali ini mengusung tema “The Muslim World: New Challenges and Expanding Opportunities”. Adapun isu-isu yang akan dibahas dalam KTT tersebut meliputi upaya pengembangan kerjasama ekonomi, sosial-budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota OKI.
Selain itu akan pula dibahas isu-isu yang menjadi perhatian bersama negara-negara anggota OKI, seperti masalah Palestina dan upaya penyelesaian konflik di beberapa negara Muslim. Sebelumnya, SBY akan mengunjungi beberapa negara lainnya.
Memanfaatkan keberadaan di Arab Saudi, SBY dan istri juga dijadwalkan akan menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah ke Mekkah.