Rabu 06 Feb 2013 11:45 WIB

DPR: Kasus Luthfi Goyahkan Keimanan Masyarakat

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi sekaligus mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi sekaligus mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi III DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (6/1) sempat menyinggung persoalan kasus korupsi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.

Menurut Anggota Komisi III DPR RI, Kismon, terkait kasus suap impor daging sapi yang menyeret nama Luthfi, terselip pernyataan  yang dianggap menggoyang keimanan masyarakat. Pasalanya, sosok Luthfi dianggap sebagai pemuka agama oleh masyarakat pendukungnya.

"Ada statement (pernyataan), orang yang tertangkap itu musibah. Tapi, kalau tidak tertangkap berkah. Jangan sampai sesuatu yang tampaknya sederhana bisa menggoyang aqidah dan keimanan kita," kata Kismon.

Namun, celoteh Kismon terkait kasus Luthfi tersebut mendapat pembelaan dari kader PKS di Komisi III DPR RI. Bahkan, banyak bermunculan pernyataan yang mengklaim aksi penangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tokohnya itu merupakan suatu konspirasi.

Sebagaimana diketahui, Luthfi diciduk KPK dan ditetapkan sebagai tersangka karena terseret dalam kasus suap daging impor sapi. Akibatnya, ia pun lengser sebagai Presiden PKS. Luthfi juga sudah resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement