REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG -- Pilkada Subang rencananya akan dipercepat. Bila tak ada aral melintang, pesta demokrasi itu akan diselenggarakan 8 September mendatang. Dipercepatnya pesta demokrasi itu, untuk meminimalisasi kehilangan suara akibat banyaknya warga Subang yang jadi jamaah haji.
Ketua KPU Subang, Kaka Suminta, mengatakan, berdasarkan pelaksanaan Pilbup Subang 2008 lalu, semestinya pelaksanaan Pilbup itu jatuh pada 28 Oktober 2013. Tetapi, sesuai hasil diskusi dengan berbagai pihak terutama pemkab, DPRD, pimpinan parpol, pihak kepolisian, kejaksaan, Kementeraian Agama dan LSM di Subang, pelaksanaan Pilbup dimajukan. "Dengan alasan untuk mengakomodir suara warga Subang yang akan menunaikan ibadah haji," ujar Kaka, Senin (17/2).
Kaka menjelaskan, jika Pilbup tetap dilaksanakan pada 28 Oktober, maka ada 1.800 hak pilih yang akan kehilangan hak suaranya secara sia-sia. Karena mereka sedang berada di tanah suci Mekkah menunaikan ibadah haji.
Tetapi, kalau dilaksanakan pada 8 September, hak suara para calon jemaah haji itu akan terakomodir. Karena itu, pesta demokrasi ini akhirnya dipercepat sebulan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Subang, Agus Masykur, mengapresiasi terjadinya percepatan pelaksanaan Pilbup dengan alasan menghormati hak warga negara Subang yang memiliki niat beribadah haji itu. Sehingga, hak demokrasi mereka tersalurkan. Begitu juga, dengan kewajiban melaksanakan rukun iman kelima juga bisa ditunaikan.
Bupati Kabupaten Subang, Ojang Sohandi, menyatakan tak keberatan dengan keputusan KPU tersebut. Dia menilai, persoalan Pilbup ini bukan pada dipercepat atau diundurkan jadwalnya, yang terpenting. Melainkan, harus memperhatikan seluruh warga. Terutama, hak mereka untuk menyalurkan suaranya.
Pilkada Subang ini, diprediksi akan menghabiskan dana Rp 28 miliar untuk satu putaran. Tetapi, jika terjadi keharusan dua putaran, maka, harus ada penambahan dana Rp 9 miliar lagi. Ojang mengaku sudah mengalokasikan dana Rp 35 miliar pada APBD 2013.