REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bea Cukai Yogyakarta terus berupaya memperketat masuknya narkoba melalui jalur udara di Bandara Adi Sutjipto. Selain menambah kelengkapan alat, kemampuan pegawai juga ditingkatkan.
Kepala Kanwil Bea Cukai DIY - Jateng, Nasar Salim mengatakan, pihaknya akan mendiklat 30 orang karyawan bea cukai yang dinilai mempunyai kualifikasi teknis pemantauan. Mereka nantinya akan diberikan bekal lebih matang dalam menyelidiki adanya penyelundupan narkoba pada para pendatang.
"Kami juga akan menggandeng pihak kepolisian," kata Nasar dalam acara sosialisasi kesepahaman cukai, Selasa (26/2).
Penambahan alat bantu seperti mesin x ray, anjing pelacak dan kelengkapan data base juga akan mendukung upaya tersebut. Dengan begitu, dia berharap, tingkat pengawasan bisa lebih diketatkan, sehingga, akses masuknya narkoba semakin minim.
Dia menambahkan, ke depan, pihaknya sedang mengkaji adanya laboratrium mini di kawasan Yogyakarta, sehingga dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi jenis narkoba tersebut. Namun, sejauh ini, dia baru akan memberikan sarana alat pendeteksi pada pegawainya.
"Kami juga telah mengkomunikasikan pada Malaysia, agar memperketat ekspor," ujarnya.