REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rombongan wartawan dari Bandung dan media center KPU Jawa Barat yang hendak berlibur ke Pulau Dewata cemas setelah mengetahui insiden tergelincinya pesawat Lion Air di ujung landasan pacu Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu (13/4).
Masalahnya, insiden Lion Air tersebut bertepatan dengan rencana rombongan wartawan tersebut melakukan perjalanan menggunakan penerbangan dari Bandung ke Bali.
"Ngak bisa dibohongi, cemas pasti lah. Manusiawi ya kalau dengar kabar kecelakan pesawat di Bali dan kebetulan kami hendak terbang ke sana," kata jurnalis detik.com, Oris Riswan Budiana di Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Walaupun ada insiden tersebut, kata Oris, dirinya tetap memutuskan untuk berangkat ke Pulau Dewata.
"Ya mau gimana lagi, tetap berangkat. Bismillah saja dan banyak berdoa. Yang namanya kecelakaankan bisa terjadi di mana saja. Kalau dibatalkan sayang, karena sudah mengajukan cuti ke kantor sejak awal tahun," katanya.
Jurnalis lainnya Eli Siti Waslihah juga mengaku cemas, namun dirinya tetap melanjutkan perjalanan liburan menggunakan penerbangan ke Bali.
"Tadi ketika tahu kabar kecelakaan pesawat tersebut saya sempat khawatir. Tapi Insya Allah tidak akan apa-apa. Toh, saya yakin pemerintah sudah berbuat maksimal mengatasi insiden itu dan mengantisipasi kejadian serupa," ujar jurnalis Galamedia Bandung.
Meski sempat khawatir, dia berargumentasi bahwa insiden di jalur transportasi udara jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecelakaan lalu lintas kendaraan di jalan raya.
Sebuah pesawat penumpang Lion Air dilaporkan tergelincir di ujung landasan pacu bagian barat Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu sekitar pukul 15.40 Wita. Beruntung, tidak ada korban meninggal dalam insiden tersebut.