Ahad 14 Apr 2013 14:14 WIB

'Curhatan' Mendikbud: Saya Pulang Jam 2 Dini Hari untuk UN

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhammad Nuh, memberikan pernyataan kepada wartawan usai mengunjungi empat SD di Depok, yaitu SDN Cilodong 2, Sukamaju 2 dan 3 serta Tugu 3. Dia mengatakan akan terus membenahi sekolah rusak
Foto: Republika/Asep Wijaya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhammad Nuh, memberikan pernyataan kepada wartawan usai mengunjungi empat SD di Depok, yaitu SDN Cilodong 2, Sukamaju 2 dan 3 serta Tugu 3. Dia mengatakan akan terus membenahi sekolah rusak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta maaf atas penundaan sebelas provinsi di Indonesia Tengah menyelenggarakan Ujian Nasional 2013.

Dia pun mengaku sudah melakukan upaya maksimal untuk mempercepat penyelenggaraan UN di Indonesia Tengah. "Bahkan saat ini para dirjen Kemendikbud sering pulang di atas jam kantor untuk membantu menyelesaikan masalah percetakan Ghalia. Saya bahkan sempat pulang jam 2 dini hari,” kata Nuh.

 

Presiden SBY, ujar Nuh, sempat menelponnya untuk segera menyelesaikan berbagai macam persoalan teknis yang membuat jadwal UN ditunda. Presiden juga memintanya untuk melakukan investigasi dan penjelasan kepada publik agar masyarakat tidak bingung dengan penundaan UN ini. 

Keterlambatan UN di Indonesia Tengah, lanjut Nuh, murni persoalan teknis  yang ada di percetakan Ghalia. Mereka saat ini sudah selesai mencetak dan  mengepak semua soal-soal UN dan tinggal mengirimkannya  ke 11 provinsi di Indonesia Tengah.

"Bahkan hari ini mereka juga sudah mengirim soal-soal UN tersebut," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement