REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah siap mendirikan posko antiputus sekolah atau 'antidrop out' untuk memastikan tidak ada siswa tak bersekolah usai melaksanakan ujian nasional semua jenjang di seluruh Indonesia.
"Kami ingin mengajak kepada semua pencinta dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko antiputus sekolah pada awal tahun pelajaran nanti," ujar Ketua DPRD Jatim, Imam Sunardhi, ketika membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, pada Upacara Hari Pendidikan Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis.
Tujuan didirikannya posko tersebut agar anak-anak dapat melanjutkan pendidikan lebih tinggi, terutama dari jenjang pendidikan dasar ke menengah.
Di samping itu, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan mulai tahun pelajaran 2013-2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas.
"Bertahap artinya, kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang, tetapi hanya di kelas 1 dan kelas 4 untuk SD. Kelas 7 untuk SMP dan kelas 10 untuk SMA/SMK,'' katanya. ''Sedangkan, terbatas diartikan sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah."