REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Penerangan Suriah, Omran Az-Zoubi, Sabtu (4/5) waktu setempat mengatakan pemeriksaan serius sedang dilakukan oleh Suriah mengenai laporan tentang serangan udara Israel yang diduga dilancarkan ke Suriah pada Kamis malam (2/5).
Omran dalam wawancara dengan stasiun TV Az-Zoubi mengatakan hasilnya belum diketahui. Tapi, dia menekankan siapa pun yang mengira Suriah rentan atau lemah berati ia sedang berkhayal.
Kementerian Luar Negeri Israel dan Pasukan Pertahanan Israel, Sabtu, menolak untuk mengomentari dugaan mengenai serangan itu. Mereka menolak mengomentari pemberitaan media AS pada Jumat yang menyatakan Israel menyerang rombongan yang membawa rudal dari Suriah buat gerilyawan Hizbullah di Lebanon.
Namun, satu sumber Israel yang tak disebutkan jatidirinya telah mengkonfirmasi kepada media asing bahwa Israel berada di belakang serangan tersebut. Demikian laporan media Israel.
''Jika benar, peristiwa itu akan menjadi serangan udara kedua oleh Israel terhadap sasaran di Suriah selama krisis di negeri tersebut,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Ahad.
Pada Januari, militer Suriah menyatakan satu serangan udara Israel ditujukan ke pusat penelitian militer di Daerah Jamraya, sebelah barat-laut Ibu Kota Suriah, Damaskus. Suriah menuduh Israel berusaha memudahkan misi gerilyawan bersenjata di lapangan.
Stasiun televisi CNN melaporkan pesawat Israel telah melancarkan serangan udara di wilayah Suriah tanpa memasuki wilayah udara negara itu. Sekutu dan pelindung Israel, Amerika Serikat, juga menyatakan Washington percaya Israel melancarkan serangan udara ke dalam wilayah Suriah. Demikian laporan CNN pada Jumat (3/5), dengan mengutip dua pejabat AS.