REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, membentuk posko antiputus sekolah untuk mengatasi masalah ebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan peradaban.
"Program yang akan dilaksanakan awal tahun adalah pembentukan posko antidrop-out, posko antianak putus sekolah," kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di Tangerang, Jumat (24/5).
Benyamin mengatakan, dibentuknya posko itu akan mudah mendata warga yang tidak sekolah, karena warga dapat bisa melaporkan ke posko tersebut. "Walaupun belum ada data yang pasti, tapi pemerintah membentuk penanganan dini agar semua anak di Tangsel mengecap pendidikan," ujarnya.
Selama ini melalui berbagai program, Pemerintah Daerah terus berupaya memajukan dunia pendidikan. Menuju masyarakat yang cerdas, modern dan religius. Penghargaan berikutnya yang perlu mendapatkan apresiasi tinggi adalah keberhasilan siswa-siswi utusan Kota Tangerang Selatan di ajang Olimpiade Desain Nasional.
Benyamin berharap, prestasi yang sudah diraih mampu menjadi tauladan dan panutan bagi siswa-siswi lainnya.
"Program pendidikan yang sudah digulirkan antara lain, perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas tenaga pengajar, peningkatan dana BOSDA untuk buku pelajaran, pemberian beasiswa dan insentif bagi guru honorer," ujarnya mengakhiri.