Ahad 02 Jun 2013 16:00 WIB

Garuda Bidik 'Golfer' untuk Tingkatkan Okupansi

Rep: Heri Purwata/ Red: Nidia Zuraya
Garuda Indonesia
Foto: Antara
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) membidik golfer untuk meningkatkan okupansi pesawat. Selama tahun 2013, dilakukan pertandingan golf di 10 kota.

Demikian diungkapkan Vice President Indonesia Barat PT Garuda Indonesia, Suranto kepada wartawan di sela-sela menggelar turnamen golf 'Garuda Indonesia Golf Loyalty Tournament' di Merapi Golf Course, Sleman, Yogyakarta, Ahad (2/6). Turnamen dibuka Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat.

Dijelaskan Suranto, golfer merupakan pasar potensial bagi pasar Garuda. Hal ini terlihat dari beberapa kali turnamen golf yang digelar oleh masing-masing kantor cabang.

Awalnya hanya digelar di lima kota, kemudian meningkat menjadi tujuh kota. Lima pemenang dari lima dan tujuh turnamen tersebut di kirim ke Cina untuk bertanding di sana dan seluruh akomodasi ditanggung Garuda.

Untuk tahun 2013, ini turnamen ditangani atau menjadi program perusahaan. "Turnamen ini sebagai sarana berkumpul dan apresiasi Garuda kepada pelanggan Garuda. Dan mereka yang ikut turnamen dan belum menjadi anggota juga didorong agar menjadi anggota Garuda Frequent Flyer (GFF)," kata Suranto.

Peserta turnamen golf di Yogyakarta sebanyak 280 orang dari berbagai kota. Garuda menyediakan hadiah hole in one berupa dua mobil mewah, satu motor gede, dua tiket bisnis. Mereka akan dipilih lima pemenang untuk dikirim ke Kunming Cina. "Kalau 10 kota maka akan ada 50 orang yang akan dikirim ke Cina," ujarnya.

Selama ini pertumbuhan anggota GFF sekitar 10 persen. Sedang anggota kurang lebih satu juta. "Kartu anggota ini juga dimaksudkan untuk mengikat agar mereka tidak beralih ke airlines lain," tandasnya.

Selain komunitas golf, kata Suranto, juga membidik komunitas sepeda, fotografi dan komunitas lainnya. Sehingga akan terbentuk loyalitas para pengguna jasa kepada Garuda Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement