Senin 03 Jun 2013 01:52 WIB

Satpol PP Pekanbaru Bentrok dengan Pedagang Kaki Lima

Ilustrasi.
Foto: kaskus
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, bentrok dengan pedagang kaki lima saat upaya penggusuran, Ahad (3/6) malam.

Dalam peristiwa ini seorang petugas Satpol PP terkena tusukan senjata tajam oleh pelaku yang sejauh ini masih belum diketahui identitasnya.

Bentrok antara dua kelompok ini terjadi ketika aparat Satpol PP hendak melakukan penggusuran terhadap sejumlah pedagang yang membuka lapak di lokasi parkir kendaraan depan sejumlah toko yang ada di wilayah Jalan Subrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Namun sejumlah pedagang melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu hingga mengakibatkan beberapa kendaraan yang berada di sekitar lokasi mengalami kerusakan.

"Ada satu anggota Satpol PP yang terkena tusukan senjata tajam. Untung saja tidak mengenai bagian badan, tapi tangannya mengalami luka cukup parah," kata Julius, seorang petugas Satpol PP, saksi atas insiden itu.

Komandan Satpol PP Pekanbaru, Baharuddin yang dihubungi terpisah membenarkan peristiwa penusukan itu.

Dia menjelaskan, terjadinya bentrok disebabkan para pedagang resah karena telah beberapa malam dilarang berjualan di lokasi biasanya. "Kami juga berjaga-jaga di sekitar lokasi selama beberapa malam itu," katanya.

Tidak hanya mobil Satpol PP, menurut dia, pedagang juga merusak mobil milik aparat kepolisian yang mengawal upaya penggusuran terhadap para pedagang itu.

"Kami mencoba baik-baik, tapi malah dilawan. Akhirnya anggota juga emosi. Kami juga menemukan beberapa senjata tajam dari massa pedagang," katanya.

Kepala Polisi Resort Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar mengatakan pihaknya telah menurunkan sejumlah anggota polisi tambahan untuk turut mengamankan sekitar lokasi bentrok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement