REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin menyesalkan penyerangan massa LDII ke Masjid Al Hijri Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Sabtu (15/6) kemarin.
Penyerangan massa LDII itu terdokumentasi dalam sebuah rekaman video. Dalam video tersebut terlihat massa LDII menyerbu masuk ke dalam masjid dengan tidak melepaskan alas kaki. Mereka menyerang jamaah yang berada di dalam masjid dan merusak mimbar.
Din berharap permasalahan tersebut cepat diselesaikan secara ishlah dan tidak dibiarkan berlarut-larut. “LDII memang dipersoalkan oleh umat Islam lain, jadi tidak ada salahnya mahasiswa mengkaji selama masih dalam batas kajian,” jelas Din saat berbincang dengan ROL, Senin (17/6).
“Tentu hal-hal tersebut tidak patut disikapi dengan serangan fisik,” tambahnya.
Bentrokan fisik antarsesama umat Islam, kata Din, tidak perlu ditonjolkan. Apalagi di tengah permasalahan bangsa yang kian carut-marut. Din mengatakan, umat Islam harusnya mengedepankan 'Ishlah zatil bain' yaitu siapa yang salah harus meminta maaf dan di pihak lainnya dengan lapang dada memberi maaf.
Menurutnya, konflik kecil yang terjadi tersebut tidak perlu menjadi masalah besar. Di kesempatan tersebut, Din menegaskan Muhammadiyah yang sudah ‘besar’ tidak akan melibatkan diri dalam persoalan kecil tersebut. “Saya pikir ini tidak menjadi urusan Muhammadiyah-lah. Biarlah ini menjadi urusan adik-adik IMM,” jelasnya.