REPUBLIKA.CO.ID,medan--Identitas dan foto 103 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan yang masih buron, belum seluruhnya terdata petugas setelah data dan administrasinya ludes terbakar.
"Karena seluruh data dan administrasi narapidana (Napi) yang tersimpan di Lapas Medan, ludes terbakar ketika terjadinya kerusuhan dan kaburnya ratusan tahanan Kamis (11/7) malam," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut, Amran Silalahi di Lapas Medan, Jumat.
Untuk menemukan nama-nama napi yang melarikan diri dan belum tertangkap petugas, menurut dia, maka Lapas Medan terus bekerja keras mendapatkan data tersebut. "Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lapas Medan masih terus bekerja mendata dan meregistrasi nama-nama tahanan yang melarikan diri itu, hingga kini tidak diketahui dimana berada," ujarnya.
Amran menyebutkan, dari jumlah 103 napi yang kabur, diperkirakan hanya 40 orang nama-nama mereka yang baru terkumpul di bagian administrasi Lapas Medan. Selainnya, jelas Amran, masih diusahakan dicari di bagian arsip yang ada di Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta.
"Semoga nama-nama napi yang belum teregister itu, dapat secepatnya diperoleh
oleh PNS Lapas Medan, sehinga petugas kepolisian akan semakin lebih mudah mengamankan mereka," katanya.
Dia mengatakan, dengan adanya data para napi yang menghilang itu, pihak berwajib dapat secepatnya menangkap mereka dan dimasukkan kembali ke sel Lapas Medan. "Petugas kepolisian dan Lapas Medan masih berada di lapangan mencari napi
yang belum tertangkap," kata Amran.
Sebanyak 4 (empat) orang lagi napi teroris dari Lapas Klas I Medan masih buron dan belum tertangkap, yaitu Fadli Sadama, Agus Sunyoto, Abdul Gani Siregar, dan Nibran alias Arab.