Selasa 06 Aug 2013 03:31 WIB

Mesir Tidak Yakin AS Bisa Tangani Konflik

Pengunjuk rasa penentang presiden Mursi melembar bom molotov ke arah para pendukung Mursi.
Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh
Pengunjuk rasa penentang presiden Mursi melembar bom molotov ke arah para pendukung Mursi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Massa pendukung Ikhwanul Muslimin meneriakkan slogan-slogan memuji mantan presiden Mohammed Mursi dalam sebuah acara renungan Ramadhan “Night of Power.” Sebagian besar massa bubar setelah matahari terbit karena teriknya matahari menyulitkan orang untuk berada di luar ruangan.

Demonstrasi itu berlangsung sementara dua senator dan seorang diplomat tinggi Amerika berupaya melakukan mediasi guna mengakhiri kebuntuan antara pemerintah Mesir dukungan militer dan para pendukung Mursi. Tetapi rakyat Mesir merasa skeptis. Para aktivis Islamis, yang berkumpul disebuah pusat serikat dagang membahas nasib Mursi, menyalahkan Amerika atas apa yang mereka sebut sebagai dukungan bagi partai-partai sekuler yang menjadi saingan mereka.

Seorang aktivis mengatakan pemerintah Amerika mendukung apa yang disebutnya “kontra revolusi” dalam dua setengah tahun ini, selain juga mendukung penggulingan Mursi. Ia mengatakan para pendukung Mursi akan terus berdemonstrasi sepanjang Ramadhan seperti dilansir VOA.

Namun banyak analis di Mesir berpendapat demonstrasi oleh Ikwanul mulai kehilangan momentum, sementara penangkapan para pemimpin Ikhwanul dan pembekuan aset-aset mereka oleh pemerintah sementara akan semakin membungkam rangkaian demonstrasi itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement