REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah grup perusahaan otomotif untuk membuat rancangan kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta.
"Kami mau grup-grup perusahaan otomotif ikut merancang kurikulum SMK supaya nanti standarnya bisa sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan tersebut," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan otomotif, menurut Basuki, sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dari SMK merupakan SDM dengan kualitas yang handal. "Kerja sama dengan perusahaan otomotif dalam merancang kurikulum, saya kira dapat menghasilkan lulusan SMK yang handal dan berkualitas," ujar dia.
Ia mengungkapkan kurikulum pendidikan, khususnya untuk tingkat SMK yang ada di Jakarta saat ini masih terlalu umum, sehingga perlu dilakukan penyesuaian ulang setiap kali akan melamar kerja.
"Kurikulum SMK di ibu kota sampai dengan saat ini masih terlalu umum, tidak spesifik. Sehingga, perusahaan masih harus menggelar pelatihan atau training bagi pekerja yang baru direkrut untuk penyesuaian," ungkap Basuki.
Nantinya, Basuki menuturkan, jika kerja sama tersebut benar-benar dilakukan, maka Pemprov DKI hanya berkewajiban menyediakan sarana dan tenaga pengajar saja.
"Kewajiban kita hanya menyediakan sarana dan guru. Sedangkan, grup perusahaan otomotif akan bertanggung jawab dalam penyusunan kurikulum pendidikan bagi siswa SMK," tutur Basuki.
Basuki menambahkan melalui kerja sama dengan grup perusahaan otomotif, maka kurikulum pendidikan SMK dapat disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di lapangan.