REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Lemahnya sistem birokrasi dalam pemerintahan dimulai dari buruknya integitas pegawai. Ada dua faktor yang membuat seorang pegawai pemerintahan cenderung tidak amanah dan korup.
Menurut Ali Rokhmad, Kabag Perencanan dan Keuangan, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, faktor pertama adalah lemahnya tanggung jawab pemimpin dalam mengawal dan mengarahkan para pegawai sehingga kurang disiplin.
Sedangkan faktor kedua berupa lemahnya sistem penilaian dan tidak adanya penghargaan yang mampu memotivasi pegawai untuk berprestasi sehingga tidak banyak yang menjadi teladan bagi lainnya.
Pria kelahiran Pati, Jawa Tengan pada 6 Juli 1966, ini akan mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Pengembangan Karier terhadap Komitmen Organisasi dan Implikasinya pada Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama”.
Menurut dia, baik dan buruknya birokrasi di satu organisasi pemerintahan sangat bergantung kepada sistem yang sedang berjalan. ''Seperti yang terjadi pada birokrasi negara kita saat ini, tidak lain karena lemahnya implementasi kepemimpinan dan sistem yang ada,'' ungkap Ali.
Karena itu, lanjut dia, membenahi karut-marutnya kondisi birokrasi pemerintahan harus dimulai dengan memilih pemimpin yang mampu memberikan motivasi dan menggerakkan bawahan sehingga memiliki komitmen untuk berada dalam sistem yang tepat.