Jumat 30 Aug 2013 16:40 WIB

Muslim New York Merasa Dikhianati NYPD

Rep: Agung Sasongko/ Red: Fernan Rahadi
Muslim New York (ilustrasi)
Foto: hoax-slayer.com
Muslim New York (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Muslim New York merasa dikhianati Kepolisian New York ketika intitusi itu menyebut masjid sebagai organisasi teroris. Padahal selama ini Muslim New York begitu koperatif dan aktif dalam penanggulangan masalah terorisme.

"Ketika kami mengundang komisari polisi Ray Kelly dan timnya memasuki masjid. Mereka seperti masuk dari pintu belakang," kata Linda Sarsour, anggota Asosiasi Arab-Amerika, dengan nada kecewa seperti dikutip Onislam.net, Jumat (30/8).

Kekecewaan tampak sekali dalam raut wajah Sarsour. Ia tak menyangka komunitas Muslim dikecewakan oleh pihak yang selama ini dipercaya. "Kami terlalu jenuh dengan pelanggaran hak-hak sipil Muslim New York," katanya.

Sarsour menyayangkan setiap usaha yang dilakukan umat Islam seolah tidak memiliki pengaruh apapun terhadap pandangan kepolisian New York.  "Kami banyak menjalankan aktivitas yang mungkin tidak dilakukan pemerintah. Kami membantu siapapun di New York, sudah seharusnya kami dapat apresiasi," katanya.