REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan-serangan di utara Baghdad, termasuk bom bunuh diri di satu gedung pemerintah dan ledakan dari mayat jebakan, menewaskan empat orang pada Sabtu. Ini merupakan bagian dari gelombang selama beberapa bulan dalam kekerasan.
Kerusuhan itu telah menewaskan lebih dari 3.900 orang selama tahun ini. Kerusuhan memicu kekhawatiran bahwa Irak tergelincir kembali ke dalam perang sektarian habis-habisan yang melanda negara itu pada 2006 dan 2007 yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
Penembakan dan pemboman menjebak kota utama utara Mosul serta Baquba, Taji dan Tuz Khurmatu. Serangan meninggalkan empat orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka secara keseluruhan. Demikian menurut pejabat keamanan dan medis.
Di Taji, seorang pembom bunuh diri mencoba memasuki kantor wali kota kota tetapi meledakkan dirinya di gerbang ke gedung ketika polisi melepaskan tembakan pada dirinya. Ledakan itu menewaskan seorang polisi dan melukai empat orang lainnya.
Di Mosul, seorang mayor polisi tewas ketika pasukan keamanan mendekati mayat yang telah dipasangi jebakan dengan bahan peledak.
Di Tuz Khurmatu dan Baquba, pria bersenjata membunuh seorang pejabat kementerian keuangan dan kepala distrik masing-masing.
Kekerasan meningkat di Irak sejak awal tahun dan sekarang di level tertinggi sejak 2008.
Pihak berwenang telah merespon dengan operasi keamanan luas menargetkan gerilyawan, namun para diplomat dan pengulas mengatakan itu tidak mengatasi akar penyebab kekerasan.