REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia dinilai memecahkan persatuan bangsa. Sebab, digelarnya ajang kontes ratu kecantikan sejagat itu melahirkan pro dan kontra di dalam masyarakat Indonesia.
Satu pihak ada yang menolak karena tak sesuai dengan syariat agama Islam dan budaya ketimuran, satu pihak lagi mendukung mati-matian agar kontes ini tetap bisa digelar dengan lancar.
Ketua MUI, Anwar Abbas, mengatakan kesatuan dan persatuan Indonesia telah terpecah oleh kehadiran Miss World. "Saya juga sangat menyayangkan sikap Pemerintah Indonesia," ujarnya, Selasa (10/9).
Menurutnya, keputusan pemerintah yang mengizinkan Miss World digelar di Bali namun tidak mengizinkan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, bisa memecah persatuan.
Sikap tersebut berarti pemerintah telah membelah negeri ini ke dalam dua daerah, yaitu daerah pornografi dimana pornografi dibolehkan dan atau ditolerir di daerah tersebut, dan daerah yang pornografi dilarang. "Seharusnya, sesuai UU Pornografi, seluruh wilayah Indonesia tidak dibolehkan," katanya.