REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Partai Demokrat Syarifudin Hassan membantah telah terjadi perpecahan di internal setgab. Menurut Syarif, jarangnya Setgab menggelar rapat lebih karena memang tidak ada persoalan krusial yang perlu dibahas.
"Posisi Setgab masih ada. Tidak ada masalah yang krusial," katanya. Rapat Setgab baru dilakukan apabila ada kebijakan penting pemerintah yang melibatkan proses pengambilan keputusan di DPR. Syarif menyatakan selama hal itu tidak ada, wajar bila Setgab jarang melakukan pertemuan.
"Setgab fungsinya hanya kalau ada kebijakan. Kalau tidak ada yang urgen berarti tidak ada kerjaan," ujarnya. Alih-alih merasa Setgab pecah, Syarif justru menyatakan jarangnya Setgab menggelar rapat justru mencerminkan konsolidasi yang baik antarmitra koalisi. "Berarti konsolidasi bagus," katanya.
Syarif menjelaskan, penggunaan kantor setgab sebagai markas pemenangan Pemenangan Pramono Edhie Wibowo. Menurutnya pemanfaatkan kantor setgab oleh Pramono terjadi karena jarang digunakan. "Setgab kan tidak setiap hari rapat di sana," kata.
Syarif mengatakan, meski sudah dijadikan sebagai markas pemenangan Pramono Edhie, namun Setgab masih bisa menggunakan rumah yang berada di di Jalan Diponegoro Nomor 43, Jakarta Pusat sebagai tempat rapat Setgab. "Masih bisa (dipakai Setgab)," ujarnya.