Sabtu 02 Nov 2013 10:04 WIB

PBB Khawatirkan Pengungsi Myanmar di Laut

Manusia perahu Rohingya
Manusia perahu Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan pengungsi PBB telah menerima laporan yang mengkhawatirkan bahwa makin banyak orang Myanmar telah meninggalkan negeri itu melalui laut, sehingga nyawa mereka terancam di perahu reyot, untuk menyelamatkan diri, kata juru bicara PBB, Jumat (1/11).

Dengan dimulainya musim pelayaran, lebih dari 1.500 orang pekan lalu naik beberapa perahu di Negara Bagian Rakhine, Myanmar Utara, dan berlayar menuju Teluk Benggala, kata Martin Nesirky, Juru Bicara Sekretaris jenderal PBB Ban Ki-moon. Ia mengutip laporan dari Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).

Badan PBB itu menerima laporan mengenai penumpang yang tewas-tenggelam di lepas pantai Negara Bagian Rakhine dan khawatir. "Saat musim hujan mendekati akhir dan musim pelayaran dimulai secara aktif, makin banyak orang dapat merasa dipaksa untuk pergi naik perahu, sehingga mereka menjadi sasaran eksploitasi oleh penyelundup," katanya, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (2/11).

Jumlah keberangkatan perahu dari Teluk Benggala telah naik secara dramatis sejak Juni 2012, ketika kerusuhan antar-masyarakat meletus di Negara Bagian Rakhine, kata UNHCR.

Lembaga tersebut memperkirakan lebih dari 14.000 orang telah pergi dengan naik perahu dari Myanmar dan Bangladesh mulai Juni sampai Desember tahun lalu, dan lebih dari 24.000 orang orang menyelamatkan diri selama delapan bulan tahun ini.

Lebih dari 400 orang tewas atau hilang selama pelayaran sepanjang tahun ini, dan mereka yang serlamat seringkali mendarat di negara seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia, kata UNCHR.

Badan PBB itu terus menyarankan semua negara di wilayah tersebut agar meningkatkan tindakan guna mencegah tragedi semacam itu, "terutama dengan memperkuat kerja sama dan menjamin bahwa kebutuhan perlindungan dan kemanusiaan semua orang yang melakukan perjalanan tidak secara rutin terpenuhi secara layak," kata Nesirky.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement