Selasa 12 Nov 2013 15:54 WIB

Dukun Cabul Pamulang Obati Orang Sejak SD

Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Nunuk Suparmi mengatakan pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan modus pengobatan alternatif sudah mulai mengobati orang sejak SD.

"IJ belajar pengobatan alternatif dari seorang biksu di Mangga Dua sejak umur sembilan tahun. Dia belajar selama delapan tahun dan sejak SD sudah mulai mengobati orang," kata Iptu Nunuk Suparmi di Jakarta, Selasa (12/11).

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya begitu saja dengan praktik-praktik pengobatan alternatif, apalagi untuk anggota keluarganya yang perempuan.

Sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus pencabulan oleh anak di bawah umur dengan modus pengobatan alternatif.

"Kasus itu terungkap melalui laporan S, ayah korban pada hari Rabu (30/10) dengan pelaku berinisial IJ (29 tahun) yang membuka praktik pengobatan alternatif di Jalan Surya Kencana, Pamulang Barat, Tangerang Selatan," kata Kompol Aswin.

Aswin mengatakan bahwa kejadian itu bermula ketika korban berinisial MK (14) yang menderita leukemia tak kunjung sembuh setelah berobat ke berbagai rumah sakit. Orang tua MK kemudian mencoba pengobatan alternatif yang dijalankan IJ.

Menurut Aswin, pengobatan alternatif IJ diketahui melalui mulut ke mulut karena di tempat prakteknya tidak terdapat papan nama atau petunjuk pengobatan alternatif.

"Korban mulai berobat sejak awal 2013. Dia beberapa kali berobat dengan tarif Rp 300-500 ribu. Pada akhir Juli 2013, pelaku mulai melakukan ritual mandi air es yang mensyaratkan korban telanjang bulat," tutur Aswin.

Melalui ritual mandi air es itu, pelaku mulai melakukan perbuatan tidak senonoh kepada korban. Aswin mengatakan pelaku menyetubuhi korban hingga 10 kali.

"Ketika orang tua korban merasa anaknya tidak mendapatkan kesembuhan, mereka bermaksud membawa MK ke pengobatan alternatif lain. Pada saat itulah, korban menyampaikan kepada orang tuanya telah disetubuhi oleh pelaku," jelas Aswin

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement