Jumat 06 Dec 2013 13:24 WIB

Djoko Susilo Tetap Sangkal Menangkan Perusahaan Proyek Simulator

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
   Terdakwa kasus simulator SIM dan pencucian uang, Irjen Pol Djoko Susilo sebelum mengikuti sidang pembacaan vonis oleh majelis hakim  di Pengadian Tipikor, Jakarta, Selasa (3/9).    (Republika/ Wihdan)
Terdakwa kasus simulator SIM dan pencucian uang, Irjen Pol Djoko Susilo sebelum mengikuti sidang pembacaan vonis oleh majelis hakim di Pengadian Tipikor, Jakarta, Selasa (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta sudah memvonis Irjen Pol Djoko Susilo melakukan korupsi dalam proyek pengadaan driving simulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) tahun anggaran 2011.

Namun, mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri itu tetap membantah membantu memuluskan pemenangan proyek.

Dalam pengadaan itu, PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) ditunjuk sebagai pemenang tender. Akan tetapi, Djoko yang dalam proyek itu menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) membantah telah memberikan arahan untuk memenangkan perusahaan terdakwa Budi Susanto itu. 

"Tidak ada. Saya tidak pernah menunjuk, tidak memerintahkan," kata dia, saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (6/12).

Djoko membantah telah mengarahkan ketua panitia lelang, Teddy Rusmawan, atau pun bawahannya yang lain. Ia juga mengaku tidak mengetahui adanya penggelembungan harga dalam proyek yang disebut mengakibatkan kerugian negara Rp 144,9 miliar atau setidaknya Rp 121,8 miliar itu.

"Saya tidak pernah perintahkan siapa pun," kata dia. 

Berdasarkan laporan dari panitia dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Djoko mengatakan, proses lelang sudah dilakukan sesuai ketentuan. Ia juga mengaku mendapat laporan pekerjaan sudah diselesaikan.

Ia malah mengaku baru mengetahui adanya permainan saat menjadi terdakwa di persidangan. "Ia baru tahu di persidangan," ujar dia. 

Pada September lalu, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan Djoko bersalah. Djoko dinilai telah membantu PT CMMA untuk menjadi pemenang tender. Ia juga disebut memperkaya diri senilai Rp 32 miliar. 

Majelis hakim juga menilai Djoko telah melakukan tindak pidana pencucian uang. Hakim memvonis Djoko dengan pidana penjara 10 tahun dan denda senilai Rp 500 juta subsidair enam bulan kurungan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement