REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Y Thohari mengemukakan penonaktifan Ratu Atut Chosiah dari jabatan di kepengurusan dan sebagai kader partai berlogo beringin hanya tinggal menunggu waktu.
"Ini hanya soal waktu, Golkar menginginkan hal itu dilakukan dalam suasana yang lebih kondusif. Jadi, penonaktifan ini tinggal menunggu waktu yang tepat dan suasana yang kondusif," kata Hajriyanto saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR di Jakarta, Kamis (2/1).
Ia menjelaskan, suasana kondusif yang dimaksud adalah suasana psikologis dari Ratu Atut Chosiah yang sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan telah menjadi tahanan.
"Yang saya maksud itu suasana kondusif secara psikologis saja, kalau beliau (Ratu Atut) sudah tenang. Ya itu memang susah didefinisikan," jelasnya.
Menurut dia, partainya memang mempunyai prosedur atau mekanisme tetap untuk menindak semua kader yang terbukti terlibat kasus korupsi.
"Kami mempunyai prosedur dan mekanisme yang harus ditempuh partai dalam menyikapi kader yang tersangkut kasus korupsi. Perlakuan terhadap Ratu Atut pun akan sama sebagaimana Anda saksikan perlakuan terhadap kader lain," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiah yang merupakan kader Partai Golkar telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus suap Pemiluada Kabupaten Lebak dan pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.