REPUBLIKA.CO.ID,POSO--Jenazah terduga teroris berinisial F yang tewas di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memiliki tato kepala manusia bersayap kelelawar di bagian bahu kiri sehingga diharapkan ada keluarga yang mengenalinya.
"Kita masih tunggu pihak keluarga yang mengenalinya agar jenazah bisa segera diserahkan," kata Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto di Palu, Jumat.
Selain itu, di lengan kanan jenazah juga terdapat tato kalajengking dan kelabang, serta tato bertulis MAP di dada kiri.
Jenazah juga memiliki ciri-ciri fisik antara lain rambut berombak, tinggi badan sekitar 165 cm dan berkulit sawo matang, hidung mancung, berjanggut, serta alis mata tebal.
Kapolda mengatakan saat ditangkap korban dalam keadaan hidup namun mengalami luka pada bagian kaki kiri yang banyak mengeluarkan darah. Terduga teroris itu akhirnya meninggal dunia saat dievakuasi.
Sementara itu, jenazah terduga teroris lainnya memiliki ciri-ciri fisik antara lain rambut hitam lurus, badan agak gemuk dan berkulit gelap, dagu berjanggut, serta tinggi badan sekitar 170 cm.
Jenazah itu tertembak di bagian kepala saat baku tembak dengan patroli Brimob Polda Sulawesi Tengah di Desa Taunca, Gunung Padang Lambara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Kedua jenazah saat ini masih berada di RS Bhayangkara Kota Palu setelah dilakukan otopsi.
Sementara itu, jenazah Bharada Putu Satrya Wirabuana telah diterbangkan ke Bali pada Jumat pagi.
Baku tembak itu terjadi saat tim Brimob Polda Sulawesi Tengah Subden Gegana yang berjumlah 17 orang melakukan patroli di Gunung Padang Lambara, namun tiba-tiba diserang kawanan sipil bersenjata hingga akhirnya saling balas tembakan yang memakan korban dari kedua belah pihak.