REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, selain ketepatan waktu dalam pendistribusian naskah soal-soal UN, kerahasiaan soal UN juga mutlak dijaga.
"Kerahasiaan soal UN merupakan tingkat yang paling krusial untuk dijaga. Tidak boleh ada kebocoran soal, saya kira masing-masing perusahaan pemenang tender sudah mengetahui hal ini," kata Nuh di Jakarta, Senin, (24/2).
Menurut Nuh, faktor keamanan dan kerahasiaan naskah soal UN, dari percetakan hingga pendistribusian ke provinsi harus dijaga. Pencetakan juga dilakukan lebih awal agar panitia di daerah-daerah terutama yang jauh, seperti di Sulawesi bisa lebih leluasa dalam menyebarkan naskah soal UN ke SMA dan SMP di tiap-tiap daerah.
Agar semua berjalan tepat waktu, ujar Nuh, Kemdikbud melakukan online monitoring ke setiap perusahaan percetakan. "Dengan online monitoring akan memudahkan untuk mencocokan laporan online dan kunjungan ke lapangan,"ujarnya.
Jumlah naskah, kata Nuh, harus diteliti betul ketepatannya. "Jangan sampai ada siswa yang kekurangan naskah, maupun ada yang kelebihan naskah," kata Nuh.
Pada pelaksanaan UN, ujar Nuh, keamanan harus dijaga betul. Anak-anak juga lebih fokus mengerjakan soalnya sendiri sebab terdapat 20 variasi soal."Begitu UN dilaksanakan dengan baik, tahap krusial selanjutnya, pengumpulan lembar jawaban dengan steril agar terbebas dari dugaan penyimpangan," terang Nuh.
Naskah soal UN yang sekarang, ujar Nuh, tidak seperti dulu yang gampang robek, dihapus sedikit sudah robek."Sekarang menggunakan kertas 100 miligram maka tidak mudah robek,"ujarnya.