REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Partai Amanat Nasional (PAN) menargetkan perolehan suara yang realistis. Dasarnya adalah survei. “Kami survei melalui Burhanuddin (Muhtadi, Lembaga Survei Indonesia). Kami lihat ada peningkatan. Kita targetkan 70 kursi. Ini masuk akal,” jelas Ketum PAN, Hatta Rajasa.
Pihaknya yakin target itu bisa dicapai. Pihaknya pernah dapat 54 kursi, 46 kursi. Terakhir Februari akhir hasil survey membuktikan ada peningkatan. Rasanya, jelas Hatta, kalau 60-65 kursi bisa dicapai. Itu sudah diatas 10 persen perolehan suara pileg. “Ini realistis,” papar Hatta.
Survei Burhanuddin ada yang ditandai merah yang artinya hard to get. Kalau PAN menggelontorkan Rp 10 miliar untuk kursi di Banyuwangi, maka belum tentu dapat. Tapi kalau Sumatra, tidak perlu mencapai segitu. Semua dapil di Sumatra Insya Allah masuk.
“Kita ambil Sumatra seperti itu,” imbuhnya. Jabar cuma tiga kursi. Pada 2009 lalu ada 10 kursi.
Jateng dari 10 jadi delapan kursi. Survei pada Februari, Jateng hanya enam kursi. “Harus kembali ke delapan kursi. Sekarang sudah tujuh,” imbuhnya.
Jatim dari 11 jadi delapan. Kemarin enam. “Jadi dari total itu kita dapat 41,” jelasnya. Jawa sangat berat. Diluar itu, Diluar jawa, yang masih susah adalah Bali. “Kurang sekali,” tegas Hatta. Satu lagi NTT, pihaknya hanya mendapatkan satu kursi.
Sulawesi alhamdulillah. Dapat tapi kursi bawah. Gorontalo dapat. Kalimantan dari lima, PAN dapat tiga. Jadi target 60 kursi lebih adalah moderat. Kalau survei menggunakan popular vote maka hanya mendapatkan 5,9 persen. Kursi jauh lebih banyak.
“Di Jatim kita Cuma tujuh, tapi di Sumatra, kita bisa 17. PKB di Jatim mencapai 21 kursi, tapi di Sumatra hanya empat. Kita merata,” imbuhnya.