Ahad 20 Apr 2014 16:20 WIB

Kaderisasi Parpol Penyebab Konsultan Politik Marak

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Bendera partai politik (ilustrasi)
Foto: PDK.OR.ID
Bendera partai politik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem kaderisasi partai politik (Parpol) saat ini dianggap menjadi latar belakang munculnya konsultan politik tanpa idealisme. Keberadaan mereka hanya menjadi agen iklan untuk memenangkan kontestasi pemilu.

Pengamat Politik UI, Hamdi Muluk mengatakan, bila sistem politik di Indonesia stabil, kaderisasi di parpol kuat, maka keberadaan para konsultan hanya untuk memberikan kemasan berbeda. Sebab yang muncul ke publik adalah personal yang punya kompetensi.

“Sedangkan di Indonesia ini, kaderisasi lemah sehingga tokoh yang muncul tidak punya kematangan. Bagaimana parpol memenangkannya, tinggal tunggu strategi konsultan politik,” kata Hamdi pada Republika usai diskusi ‘Fenomena Konsultasi Politik dalam Industri Demokrasi’ di Warung Daun, Cikini Jakarta, Ahad (20/4).

Belum lagi parpol di Indonesia dinilai terlalu banyak. Kondisi itu menurut dia, menjadi penyebab tidak adanya idealisme para konsultan terhadap parpol tertentu. Mereka hanya menjadi agen iklan yang dipakai untuk memenangkan kandidat kepala daerah, anggota dewan bahkan Presiden. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement