REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem kaderisasi partai politik (Parpol) saat ini dianggap menjadi latar belakang munculnya konsultan politik tanpa idealisme. Keberadaan mereka hanya menjadi agen iklan untuk memenangkan kontestasi pemilu.
Pengamat Politik UI, Hamdi Muluk mengatakan, bila sistem politik di Indonesia stabil, kaderisasi di parpol kuat, maka keberadaan para konsultan hanya untuk memberikan kemasan berbeda. Sebab yang muncul ke publik adalah personal yang punya kompetensi.
“Sedangkan di Indonesia ini, kaderisasi lemah sehingga tokoh yang muncul tidak punya kematangan. Bagaimana parpol memenangkannya, tinggal tunggu strategi konsultan politik,” kata Hamdi pada Republika usai diskusi ‘Fenomena Konsultasi Politik dalam Industri Demokrasi’ di Warung Daun, Cikini Jakarta, Ahad (20/4).
Belum lagi parpol di Indonesia dinilai terlalu banyak. Kondisi itu menurut dia, menjadi penyebab tidak adanya idealisme para konsultan terhadap parpol tertentu. Mereka hanya menjadi agen iklan yang dipakai untuk memenangkan kandidat kepala daerah, anggota dewan bahkan Presiden.