REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Thohari, berpendapat apabila Demokrat membangun poros keempat maka menyulitkan penentuan koalisi karena menjadi sempit bagi poros ketiga yang sudah ada.
"Sehingga, itu akan menjadi krisis dalam penentuan koalisi karena menjadi sempit bagi poros ketiga yang sudah ada yaitu capres Jokowi dari PDIP, Aburizal Bakrie dari Golkar dan Prabowo Subianto dari Gerindra," ujar Hajriyanto Thohari diskusi "Membaca Arah Koalisi Pasca-Pileg" di Jakarta, Rabu.
Dengan adanya poros keempat yang didalamnya berada di Setgab pada masa pemerintahan SBY, maka peta koalisi ke depan akan ditemukan kebuntuan setidak-tidaknya ada dua poros.
"Kebuntuan itu adalah paling ekstrem tidak bisa maju dalam Pilpres mendatang," ujar dia.
Karena itu, Golkar harus keluar dari adanya kebuntuan koalisi yang bisa menjadi krisis.
"Tentu golkar mempunyai alternatif untuk mencari jalan keluar dari kemungkinan kebuntuan yang sekarang ada di hadapan seluruh poros yang ada di negeri ini menjelang pilpres mendatang," ujar dia.