Kamis 01 May 2014 03:40 WIB

Demokrat Disarankan Jangan Bikin 'Poros Keempat'

Hajriyanto Thohari
Foto: Antara
Hajriyanto Thohari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Thohari, berpendapat apabila Demokrat membangun poros keempat maka menyulitkan penentuan koalisi karena menjadi sempit bagi poros ketiga yang sudah ada.

"Sehingga, itu akan menjadi krisis dalam penentuan koalisi karena menjadi sempit bagi poros ketiga yang sudah ada yaitu capres Jokowi dari PDIP, Aburizal Bakrie dari Golkar dan Prabowo Subianto dari Gerindra," ujar Hajriyanto Thohari diskusi "Membaca Arah Koalisi Pasca-Pileg" di Jakarta, Rabu.

Dengan adanya poros keempat yang didalamnya berada di Setgab pada masa pemerintahan SBY, maka peta koalisi ke depan akan ditemukan kebuntuan setidak-tidaknya ada dua poros.

"Kebuntuan itu adalah paling ekstrem tidak bisa maju dalam Pilpres mendatang," ujar dia.

Karena itu, Golkar harus keluar dari adanya kebuntuan koalisi yang bisa menjadi krisis.

"Tentu golkar mempunyai alternatif untuk mencari jalan keluar dari kemungkinan kebuntuan yang sekarang ada di hadapan seluruh poros yang ada di negeri ini menjelang pilpres mendatang," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement