REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemboman di kota Fallujah, Irak, yang dikuasai gerilyawan anti-pemerintah selama lebih dari empat bulan, menewaskan 11 orang dalam waktu kurang dari 24 jam. Demikian kata seorang dokter pada Minggu.
Belum jelas siapa yang mendalangi serangan-serangan bom di berbagai daerah di wilayah selatan kota itu, yang terletak di sebelah barat Baghdad dan bisa ditempuh dalam waktu singkat dengan kendaraan.
''Pemboman itu dimulai Sabtu malam dan berlanjut hingga Minggu,'' kata Dokter Ahmed Shami dengan menambahkan bahwa empat orang juga cedera.
Seluruh Fallujah dan bagian-bagian Ramadi, ibu kota provinsi Anbar yang terletak di arah barat lagi, terlepas dari kendali pemerintah sejak awal Januari.
Serangan-serangan mematikan terakhir itu terjadi ketika para pejabat menghitung suara dalam pemilihan umum 30 April, pemilu yang pertama sejak pasukan AS meninggalkan negara itu pada akhir 2011.