Selasa 06 May 2014 20:01 WIB

23 Siswa Putus Sekolah Ikuti UN Paket B

Mendikbud, M Nuh melakukan sidak pelaksanaan UN SMP di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (5/5).
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Mendikbud, M Nuh melakukan sidak pelaksanaan UN SMP di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN-- Sebanyak 23 pelajar putus sekolah di Kota Madiun, Jawa Timur, mengikuti Ujian Nasional (UN) Kejar Paket B setara tingkat SMP tahun 2014 di SDN 03 Sriwijaya, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, kota setempat.

Ke-23 peserta tersebut, 14 orang di antaranya dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Gladiul dan delapan peserta lainnya dari PKBM Al-Mustofa. "Untuk pesera ujian dari PKBM Al-Mustofa sebetulnya ada 11 orang, namun hanya diikuti sebanyak delapan orang. Tiga orang peserta di antaranya tidak hadir dengan alasan bekerja di luar kota," ujar Kepala PKBM Al-Mustofa, Wantini, kepada wartawan, Selasa.

Ia menjelaskan, peserta yang mengikuti ujian nasional Paket B tersebut rata-rata dulunya adalah anak putus sekolah. Kini mereka sudah berusia antara 19 hingga 25 tahun. Mereka direkrut dengan sistem "jemput bola". "Mereka semua anak putus sekolah. Alasannya macam-macam. Ada yang karena tidak mampu, ada yang dikeluarkan dari sekolah karena sebab tertentu, anak yatim, dan faktor lainnya," kata Watini.

Kepala Bidang Pendidikan Nonformal, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun Joko Purwito mengungkapkan ujian nasional setara SMP sama seperti sekolah umum dengan menerapkan paket yang berbeda.

"Hanya saja waktu pelaksanaannya dijadwalkan siang dibandingkan UN sekolah formal. Setiap harinya mengerjakan dua mata pelajaran. Nantinya, peserta yang lulus ujian akan menerima ijazah kesetaraan paket dari Dinas Pendidikan setempat," kata Joko.

Meski ijazah yang diterima merupakan ijazah kesetaraan, namun ijazah tersebut sah dan diakui oleh negara. Sehingga para pelajar yang mendapatkannya tidak perlu minder. Adapun, pelaksanaan Ujian Nasional Kejar Paket B untuk jam pertama dimulai pukul 13.30 WIB-15.30 WIB, sedangkan jam kedua dimulai pukul 16.00 WIB-18.00 WIB.

Hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia-Pendidikan Kewarganegaraan, hari kedua Matematika-IPS, sedangkan hari terakhir yakni Bahasa Inggris dan IPA. Sementara itu, sebanyak sembilan pelajar berkebutuhan khusus dari SMPLB di Kabupaten Madiun juga dijadwalkan mengikuti UN 2014 tingkat SMP sederajat.

Sembilan pelajar tersebut terbagi di tiga sekolah luar biasa yang menyelenggarakan ujian nasional. SMPLB tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Jiwan, Dolopo, dan Mejayan. Sesuai rencana, UN tingkat SMP dan sederajat akan digelar pada tanggal 5-8 Mei 2014. Sedangkan UN SMP susulan akan dilaksanakan pada tanggal 12-16 Mei 2014.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement