REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG-- Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu DPR, DPD, DPRD menunjukkan Nusa Tenggara Timur tidak mewakilkan perempuan ke Senayan dalam pemilu legislatif 9 April 2014.
"Dari 12 partai politik (parpol) di dua daerah pemilihan (dapil) NTTI dan II, total calon yang diajukan untuk bersaing dalam pemilu legislatif dan DPD sekitar 60 caleg DPR RI dan tujuh calon anggota DPD asal NTT," kata kata Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Timur Maryanti Luturmas Adoe dihubungi dari Kupang, Rabu.
Ini berarti persyaratan UU politik Nomor 12 tahun 2013 mengamanatkan keterwakilan perempuan minimal 30 persen untuk Pemilu Legislatif hanya sebatas wacana politik dan tidak menyata di dua daerah pemilihan dalam Provinsi NTT ke Senayan pada Pemmilu 9 April 2014.
Ia mnyebut hasil partisipasi pemilih di Nusa Tenggara Timur untuk DPD dapil NTT yang lolos ke Senayan adalah calon urut 15 nama Ibrahim Agustinus Medah 382.221 suara, calon urut 1 nama Abraham Liyanto 177.119 suara, calon urut 2 nama Adrianus Garu 140.502 suara, calon urut 36 nama Syafrudin Atasoge 103.876 suara.
"Ini jelas hanya calon legislatif laki-laki yang mendominasi perolehan suara empat teratas dan menyusul diurutan kelima adalah calon nomor urut 8 Bernandus Yohanes Raldy Doy 96.314, calon nomor urut 9 Carolina Nobatonis Kondo 75.356 (calon perempuan) dan calon nomor urut 5 Antonius Eliseus Rasi Wangge 75.324 serta diposisi delapan besar calon nomor urut 26 yakni Moses Mogo 75.270," katanya.
Demikian pula penetapan dan pengesahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPR daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I suara sah 12 partai politik peserta Pemilu 2014 untuk dapil NTT I mencapai 1.098.431, suara tidak sah 43.848.
"Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya 1.142.279. Sementara pemilih tercatat di DPT, DPTb, DPK, DPKTb adalah 1.434.348," katanya.
Dari hasil ini Partai Golkar teratas untuk perolehan yakni 218.845 suara, PDI Perjuangan 181.859 suara, PAN 147.298 suara, Demokrat 115.315 suara, Gerindra 114.910 suara, NasDem 84.815 suara, PKB 77.683 suara, Hanura 46.151 suara, PKS 43.761 suara, PPP 21.575 suara, PKPI 27.078 suara, PBB 19.141 suara.
Untuk mengetahui parpol yang mendapat kursi, total suara sah parpol 1.098.431 dibagi 6 sesuai jumlah kursi dapil NTT I untuk menentukan Bilangan Pembagi Pemilih. Hasilnya, BPP untuk dapil NTT I sebesar 183.071.
"Dari 12 parpol, hanya Golkar yang melampaui BPP 183.071. Dalam pembagian kursi tahap pertama, otomatis Golkar mendapat satu kursi. Satu kursi Golkar untuk caleg dengan suara terbanyak yakni caleg urut 1 nama Melchias Markus Mekeng 73.120 suara," katanya.
Meski demikian tidak dapat mewakilkan calon legislatif perempuan ke Senayan, baik pada tahap penghitungan kursi putaran pertama hingga putaran akhir untuk Dapil NTT-I yang mencalonkan 30 perempuan dalam pesta demokrasi itu.
Suara parpol tersisa setelah pembagian kursi tahap pertama selesai, lalu dihitung kembali pada tahap dua untuk mendapatkan sisa lima kursi. Hasilnya, sisa lima kursi diperoleh PDI Perjuangan, PAN, Demokrat, Gerindra, NasDem karena suara mereka terbesar.
Satu kursi PDI Perjuangan untuk caleg urut 6 nama Honing Sanny 49.287 suara, satu kursi PAN untuk caleg urut 1 nama Laurens Bahang Dama 79.603 suara, satu kursi Demokrat untuk caleg urut 1 nama Benny Kabur Harman 53.701 suara, satu kursi Gerindra untuk caleg urut 1 nama Pius Lustrilanang 55.432 suara, satu kursi NasDem untuk caleg urut 1 nama Johnny G. Plate 33.704 suara.
Demikian pula caleg dari Dapil NTT-I yang meliputi wilayah Pulau Timor, Sabu, Rote dan Sumba, meskipun belum final, karena harus melakukan penghitungan ulang suara di 50 TPS di Kabupaten TTS, namun bisa dipastikan tanpa caleg perempuan ke Senayan dilihat dari hail raihan suara di Dapil itu.