Kamis 08 May 2014 20:28 WIB

Dalam Puisinya Emon Ingin Berangkatkan Ibunya Berhaji

Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan tampak berbicara dengan tersangka pencabulan seratusan anak AS alias Emon (24 tahun) di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (7/5).
Foto: Republika/Rega Iman
Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan tampak berbicara dengan tersangka pencabulan seratusan anak AS alias Emon (24 tahun) di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dalam puisinya tersangka kasus kekerasan seksual Emon ingin sekali memberangkatkan ibunya ke Tanah Suci Mekah untuk berhaji, dan puisi yang dituangkan tersangka juga sangat merindukan sosok ayahnya.

"Dalam puisi yang ditulis Emon di buku hariannya, tersangka mempunyai cita-cita ingin memberangkatkan ke haji ibunya dan sangat merindukan sosok sang ayah yang meninggal beberapa tahun lalu," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota Sukabumi AKP Sulaeman, Kamis (8/5).

Sulaeman menambahkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya sebenarnya ada seorang wanita yang dicintai oleh Emon, tetapi tersangka mengaku lebih senang melakukan hubungan seksual dengan anak laki-laki di bawah umur karena tidak berisiko hamil.

Selain itu, Emon juga ingin mengangangkat martabat keluarganya sehingga dalam keterangannya dia memilih anak-laki untuk menyalurkan hawa nafsunya dengan alasan tidak akan hamil dan jika dengan wanita tersangka berfikir akan hamil dan menambah beban keluarganya lagi.

"Dari puisi-puisi dan rintihan hati Emon, dia juga mempunyai cita-cita ingin menjadi Wali Kota Sukabumi atau menjadi manager di tempat selama ini dirinya bekerja dengan tujuan agar jika dirinya kaya raya maka tidak akan ada lagi yang menghinanya. Bahkan di dalam buku pribadinya itu Emon mengeluh dengan kerjaannya yang dinilai tidak dihargai. Namun, belum ditemukan adanya tulisan yang menyebutkan dirinya sering melakukan hal tidak senonoh itu kepada anak-anak, adapun tulisan yang tertera dalam buku yang satunya lagi adalah diduga nama-nama korbannya Emon yang jumlahnya mencapai 120 orang," papar dia.

Adapun sepenggal puisi yang ditulis Emon dalam buku hariannya tersebut "aku merasa tidak becus menjaga diriku apalagi menjaga keluargaku, adikku yang masih sekolah. Andai saja saya bisa menjadi manajer pasti saya akan bisa mengangkat derajat keluarga, tapi itu mustahil karena yang terjadi pada diriku seolah-olah aku seorang pecundang."

"Aku bukan mencari jodohku, aku kerja di PT dan akupun ingin bisa sukses dan bisa memberangkatkan ibuku ke Tanah Suci Mekah, semoga apa yang kita inginkan bisa terwujud biar bisa kesampaian, sehingga aku kalau suka katakan Emon di lingkungan tempat tinggal."

Selain itu, dalam penggalan puisi lainnya yang tulis Emon yakni, "A\aku tuliskan kepada teman-teman aku khususnya kepada ibu dan adik-adik aku, aku ingin mewujudkan agar aku suskes di PT ini. Aku akan berjuang agar bisa menjadi pemimpin nomor satu di kota ini."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement