REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Junta militer Thailand pada Ahad mendesak masyarakat agar tidak menyelenggarakan pertemuan umum dan menggunakan media sosial untuk menghasut kerusuhan.
"Dewan Nasional bagi Perdamaian dan Ketenangan tak bermaksud mengincar orang tertentu bagi semua ini. Namun kami ingin mengembalikan kebahagiaan kepada semua orang Thailand dan akan menciptakan kepercayaan serta kestabilan Thailand di mata masyarakat internasional," kata Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Winthai Suwaree, yang dikutip Bangkok Post pada Ahad.
Dengan demikian, warga sipil, polisi dan perwira militer didesak agar bersabar, kata Winthai, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Ahad sore. Ia menambahkan itu diperlukan untuk mencegah negeri tersebut menjadi negara yang gagal.
Juru bicara itu juga meminta media mengurangi kecaman terhadap semua pihak, terutama warga sipil, perwira polisi dan militer.
Secara terpisah, pemimpin kudeta Thailand Jend. Prayuth menyatakan pengalihan beberapa pejabat pemerintah pada Sabtu pagi dilakukan demi kenyamanan berdasarkan situasi saat ini.
"Semuanya akan dilakukan untuk menciptakan kepercayaan di kalangan anggota masyarakat. Dan (Prayuth) ingin rakyat memiliki simpati bagi orang yang dialihkan dan menahan diri dari memperlihatkan ketidak-puasan serta kebencian ke arah mereka sebab mereka tak dipandang sebagai telah melakukan kesalahan," kata Winthai --yang mengutip Prayuth.