Kamis 07 Aug 2014 11:56 WIB

70 Persen Warga Gaza Tidak Memiliki Air

Rep: C64/ Red: Citra Listya Rini
Warga Gaza, Palestina
Foto: AP
Warga Gaza, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Lebih dari 70 persen warga Gaza tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari sejak Israel menggempur Gaza pada 8 Juli lalu. Kepala Badan Air Palestina mengatakan, Jalur Gaza sangat menderita kekurangan air bersih. 

Middle East Monitor (MEMO) Rabu (6/8) melaporkan situasi saat ini seperti bencana setelah serangan Zionis yang terus-menerus. Ia berkata sekitar 70 persen lebih dari jaringan pipa air telah rusak dan sekitar 1,8 juta warga Palestina di Gaza bertahan hidup dengan bergantung pada 30 persen dari kapasitas air di Jalur Gaza. 

Ditambah lagi, terdapat beberapa sumur telah tercampur dengan limbah. Selain itu, kotoran mengalir ke laut begitu saja tanpa adanya penyaringan karena keruskan pipa akibat gempuran roket dan rudal Zionis. 

Gaza adalah satu kota yang padat dengan penduduk, dimana sekitar 1,8 juta orang berdiam di kota yang hanya seluas 360 km persegi. Sebelumnya PWA mengutuk rencana Israel untuk membangun area keamanan di tiga kilometer di sepanjang Jalur Gaza.

Dikarenakan 36 persen daerah tersebut termasuk dalam sebagian besar sumber daya air bersih. PWA menyerukan kepada masyarakat dunia internasional untuk ikut serta membantu mencegah hal tersebut terjadi. Dan juga menyerukan agar bahan bakar diizinkan untuk mengalir di pipa air. 

Kebutuhan yang sangat mendesaak bagi warga Gaza saat ini adalah sebuah tanker yang besar untuk mendistribusikan air bersih, agar segara memenuhi kebutuhan warga Palestina di Gaza. 

Sejauh ini sejak kekejian Israel dimulai pada 8 Juli lalu, setidaknya lebih dari 1.880 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 9.500 lainnya terluka, termasuk anak-anak, wanita, dan kaum manula. Selain itu, menghancurkan pula 10.606 rumah warga, termasuk 1.724 hancur total.

Zionis menyerang pula 132 masjid, enam universitas, 188 sekolah dan 19 bank maupun kantor tukar. Ditambah dengan 315 pabrik, 27 fasilitas pelayanan publik dan 52 perahu nelayan turut dihancurkan Israel. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement