REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pria yang menjadi tahanan ISIS dan disebut sebagai korban pemancungan selanjutnya merupakan seorang warga Miami dan jurnalis untuk majalah Time dan Kebijakan Luar Negeri. Ia terancam akan mengalami nasib yang sama jika Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak menghentikan serangan udaranya terhadap kelompok ini.
Steven Joel Sotloff (31) yang merupakan lulusan Universitas Florida Pusat diyakini telah diculik pada 4 Agustus setelah melintasi Suriah. Seorang anggota militan yang bertopeng hitam pun mengancam akan membunuh Sotloff seperti dalam adegan video yang mengerikan yang menayangkan pembunuhan jurnalis AS James Foley.
Sebagai jurnalis freelance, Sotloff telah menulis berbagai laporan di Timur Tengah selama beberapa tahun. "Saya bertemu keluarga Sotloff di Miami dan telah berbicara dengan mereka melalui telepon," kata seorang reporter Ileana Ros-Lehtinen (R-La) pada Rabu.
"Kantor saya telah menghubungi badan, departemen, bahkan kelompok terkait yang berhubungan dengan Suriah untuk mencari jawaban," tambahnya.
Sebuah petisi yang dipublikasikan melalui online pada Selasa kemarin juga meminta Obama untuk segera mengambil tindakan. "Lakukan yang dapat dilakukan untuk membebaskan reporter Amerika Steven Sotloff dari ISIS dan menyelamatkan nyawanya," tulis petisi itu.