Sabtu 06 Sep 2014 20:55 WIB

Angka Pengangguran di Banten Masih Tinggi

Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pelaksana tugas Sekretaris Provinsi Banten Asmudji HW menyatakan angka pengangguran di daerah itu masih relatif tinggi, bahkan melebih angka rata-rata nasional.

"Memang masih tinggi, dan para pengangguran tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota," katanya di Pandeglang, Sabtu (6/9).

Mengenai penyebaran pengangguran, kata dia, tidak hanya di kabupaten tapi juta di perkotaan seperti Tangerang, yang merupakan imbas dari Jakarta. "Daerah perkotaan seperti Tangerang berbatasan dengan Jakarta, dan imbasnya angka pengangguran menjadi tinggi," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, per Agustus 2013 jumlah pengangguran di daerah tersebut mencapai 509 ribu jiwa.

 

Dari jumlah tersebut, pengangguran lulusan SD/sederajat sebanyak 140.040 orang, lulusan SMP/sederajat sebanyak 127.070, dan lulusan diploma sampai pendidikan sarjana (S1) sebanyak 31.030 orang.

Di antara delapan kabupaten/kota di Banten, kata dia, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu penyumbang pengangguran cukup banyak. "Iya di Pandeglang cukup banyak, tapi bukan paling banyak diantaranya kabupaten/kota," ujarnya.

Jumlah pengangguran di Kabupaten Pandeglang versi Badan Pusat Statistika (BPS) 50 ribu jiwa, sedangkan yang tercatat di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) hanya 18 ribu jiwa.

Kepala Dinsosnakertrans Pandeglang Anwar Fauzan menyatakan data pengangguran yang dikumpulkan instansinya hanya berdasarkan pengurusan kartu kuning atau kartu pencari kerja, sedangkan BPS berdasarkan hasil pendataan di lapangan.

Terkait tingginya angka pengangguran itu, menurut dia, karena banyaknya lulusan sekolah menengah atas (SMA)/sederajat yang tidak melanjutkan pendidikan dan lebih memiliki mencari pekerjaan.

"Setiap tahun warga yang menganggur dan mencari pekerjaan terus bertambah baik lulusan SMA/sederajat maupun perguruan tinggi/universitas, sementara peluang pekerjaan di Pandeglang sedikit sekali," katanya.

Kesempatan kerja di Kabupaten Pandeglang, kata dia, setiap tahun rata-rata 500-600 lowongan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.

Karena sedikitnya kesempatan kerja, lanjut dia, banyak warga dari daerah itu mencari pekerjaan ke daerah lain seperti Serang, Cilegon dan Tangerang, Provinsi Banten serta DKI Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement