REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku mata pelajaran Bahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk SMP dan MTsN terdapat kata-kata yang jorok atau tak pantas terdapat pada halaman 8,10, 11 dan 27. Kalimat jorok dalam isi buku tertulis dalam sebuah dialog cerita antara seorang kiai dengan copet yang disebutkan terdapat kata-kata seperti 'busyet, bangsat'.
Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan, buku mata pelajaran seharusnya tidak mengandung kata-kata jorok atau kasar sebab itu tidak mendidik. Seharusnya buku mata pelajaran itu mengajarkan kesopanan.
Memang, ujar Doni, selama ini pengawasan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) memang lemah. "Sistem review buku mestinya diserahkan pada tim pakar dan melibatkan disiplin lintas ilmu dan orangtua,"ujarnya, Senin, (22/9).
Sekarang, kata Doni, yang terjadi eviewer buku diserahkan kepada birokrat. Makanya banyak buku yang kurang bagus bisa terbit.
Terkait Kemendikbud hanya menyarankan penerbit menarik peredaran buku yang kurang pantas tersebut, Doni mengatakan, pada intinya perlu dibentuk tim independen untk mereview buku supaya hal-hal semacam itu tidak terjadi lagi.
"Tim independen untuk mereview buku tersebut terdiri dari guru mata pelajaran,ahli kurikulum, psikolog, dan orangtua, saya usulkan ini sejak lama,"katanya.