REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota DPR dari PKS, Nasir Djamil, menyatakan banyak sekali interupsi yang diutarakan dalam sidang paripurna DPR. Belum lagi manuver anggota dewan yang maju kedepan.
“Ini untuk mengulur waktu,” ujarnya, dalam wawancara dengan sebuah stasiun TV, Kamis (2/10) dini hari.
Dia menyatakan situasi sidang seharusnya sudah dapat terkondisikan, namun sepertinya kembali dibuat ricuh agar ada penguluran waktu.
Dalam sidang paripurna, terlihat mereka yang maju kedepan dan yang berteriak – teriak interupsi berasal dari berbagai struktur parpol.
Namun di sela – sela itu, terlihat petinggi parpol seperti ketua DPP PDIP, Puan Maharani, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua PDIP Effendy Simbolon, terlihat santai mengobrol di ruang sidang.
Sidang Paripurna untuk menentukan pimpinan DPR, Rabu (1/10/2014) jelang dini hari, ricuh sampai membuat anggota DPR naik ke atas podium dan melakukan aksi saling dorong. Akibatnya, pengamanan dalam harus turun tangan untuk mengamankan pimpinan sidang.
Awalnya, koalisi Jokowi-JK yang tak terima dengan pelaksanaan sidang paripurna tersebut mulai mendekati podium dan menuntut sidang ditunda. Mereka diantaranya adalah Adian Napitupulu, Trimedya Panjaitan dan Arif Wibowo.
Karena tidak ada tanggapan, jumlah yang maju ke podium bertambah. Beberapa diantara mereka bahkan sampai maju keatas podium tepat didepan meja pimpinan. Beberapa anggota DPR koalisi Indonesia Hebat yang tak terima dengan sikap koalisi Jokowi-JK itu juga ikut maju ke depan podium.