REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG-- Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin membantah dan menegaskan kepada seluruh pegawai serta masyarakat daerahnya bahwa dirinya tidak terlibat kasus korupsi, terkait pembangunan wisma atlet yang sekarang ini kembali mencuat.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa dirinya tidak menerima persen, terkait pembangunan wisma atlet untuk kegiatan SEA Games 2011 di Jakabaring Palembang itu," kata gubernur kepada wartawan usai pengarahan tentang pembangunan kepada seluruh pejabat dalam jajarannya di Palembang, Kamis (9/10).
Bantahan Gubernur Alex Noerdin itu, terkait dengan pernyataan Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi, terkait pembangunan Wisma Atlet Southeast Asian (SEA) Games dan Gedung Serbaguna Sumatera Selatan 2010-2011.
"Ini sekarang diperiksa untuk kasus Wisma Atlet dengan tersangkanya Pak Rizal, jadi kasus Wisma Atlet ini kemungkinan yang mau diapakan itu Gubernur Sumatera Selatan, terus berapa yang Pak Alex Noerdin mungkin terima. Itu yang mungkin ditanya KPK," kata Nazaruddin saat tiba di gedung KPK Jakarta, Rabu (8/10).
Lebih lanjut Alex Noerdin mengatakan, sekarang ini kembali mencuat ke permukaan kasus korupsi, terkait pembangunan wisma atlet tersebut yang menyatakan dirinya terlibat sekaligus menerima persen atas proyek itu.
Padahal sudah ditegaskan bahwa dirinya tidak menerima, meminta dan juga tidak kenal dengan panitia pembangunan wisma atlet tersebut.
Jadi pemberitaan yang mencuat sekarang ini merupakan fitnah dan ada oknum tidak senang Sumsel maju. Apalagi dirinya sudah melaporkan langsung kepada KPK bila dirinya tidak terlibat kasus korupsi pembangunan wisma atlet tersebut.
Menurut dia, sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta dirinya sudah mendatangi KPK untuk menerangkan bahwa dirinya tidak terlibat. Memang, diperkirakan ada muatan politik atas pemberitaan kasus tersebut, karena setiap pelaksanaan Pilkada kasus itu dimuculkan lagi.
Yang jelas, sekali lagi bahwa dirinya tidak menerima dan tidak meminta persen atas pembangunan wiswa atlet tersebut. Oleh karena itu diminta kepada seluruh pejabat dan pegawai dalam jajarannya agar tidak terpengaruh dan bekerjalah semaksimal mungkin supaya Sumsel semakin maju.
Sebagaimana sekarang ini kasus wisma atlet kembali mencul ke permukaan bahkan Gubernur Sumsel diduga mendapat persen, terkait pembangunan fasilitas menginap olahragawan SEA Games tersebut.