REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf menyatakan Jatim siap mengantisipasi ancaman virus ebola. Menurut Saifullah, Rumah Sakit (RS) Dr Soetomo saalah satu fasilitas kesehatan yang disiapkan untuk menampung pasien yang terjangkit virus ebola.
Untuk mengidentifikasi virus ebola, menurut Saifullah, setiap masyarakat yang ditengarai berkunjung ke negara yang terdampak virus ebola akan dilakukan pemeriksaan. Saifullah menjelaskan, bandar udara sudah mulai melakukan pemeriksaan suhu tubuh untuk menghindari penularan Ebola.
“Ketika turun dari pesawat, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdampak virus ebola atau tidak. Khususnya masyarakat yang baru saja melakukan ibadah haji,” ujar Saifullah di Surabaya Senin (3/11).
Saifullah menegaskan, sejauh ini belum ditemukan pasien yang positif terdampak virus ebola di Jawa Timur. Dua orang yang terduga terjangkit ebola asal Madiun dan Kediri tidak terbukti positif. “Sampai saat ini, dua orang tersebut hasil laboratoriumnya masih dinyatakan negatif dari virus ebola, “ ujar dia.
Dua tenaga kerja tersebut mengalami sakit setelah pulang dari Liberia, salah satu negara yang terkena dampak terburuk Ebola. Dilihat dari hasil pemeriksaan, sesuai dengan gejala-gejala penyakit pasien yang cukup berbeda dengan gejala penyakit Ebola. Diketahui, sebanyak 28 TKI pulang ke kampung halaman mereka pada 26 Oktober lalu setelah bekerja di Liberia.
Saifullah mengatakan, Pemprov Jatim terus melakukan pemantauan penyebaran virus ebola. “Apabila diketahui setelah mengunjungi negara Afrika atau Timur Tengah, ditemukan gejala yang hampir sama dengan terdampak virus ebola akan dilakukan pemeriksaan,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika