Ahad 09 Nov 2014 17:13 WIB

Kementerian Agraria Akan Bentuk Bank Tanah

Rep: Christiyaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Ferry Mursyidan Baldan
Ferry Mursyidan Baldan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang saat ini tengah mendesain bank tanah guna menjamin akses petani terhadap kepemilikan lahan. Bank tanah bertujuan menjaga luasan lahan pertanian agar tidak beralih fungsi menjadi lahan non-pertanian.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Lahan Ferry Mursyidan Baldan mengatakan bank tanah menjaga akses petani terhadap kepemilikan lahan.

Petani yang memperoleh hak pengelolaan lahan lewat bank tanah tidak diperkenankan menjual lahan tersebut. Jika petani beralih profesi, maka hak pengelolaan atas lahan akan dicabut dan diberikan kepada petani yang lain.

"Bank tanah menjamin siapapun yang berprofesi sebagai petani untuk memiliki lahan pertanian," katanya saat ditemui di Jakarta.pada Jumat (7/11).

Kebijakan ini dipandang perlu mengingat sebagian besar petani di Indonesia adalah petani gurem dengan luasan lahan yang sempit.

Bahkan para petani mayoritas hanya sebagai buruh tani sehingga tidak memiliki lahan sama sekali. Ferry mengungkapkan kebijakan ini juga dirancang sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan.

Kementerian Agraria, lanjut Ferry, telah berdiskusi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai tambahan lahan yang diperlukan untuk meningkatkan produksi pangan.

Kementan dan Kementerian Agraria rencananya akan membuka tiga juta hektar lahan sebagaimana yang diamanatkan Presiden Jokowi. Kementan akan menunjuk wilayah mana saja yang berpotensi dibuka sebagai lahan pertanian sementara Kementerian Agraria bertugas menyediakan lahan di titik yang ditunjuk oleh Kementan.

Penyediaan lahan pertanian tidak hanya dilakukan dengan membuka hutan. Akan tetapi Kementerian Agraria juga akan memanfaatkan lahan-lahan terlantar untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Meski demikian Ferry belum bersedia mengungkapkan di wilayah mana saja pembukaan lahan akan dilakukan.

Ia hanya mengatakan lahan pertanian harus memiliki ketersediaan air dan saluran irigasi yang memadai untuk budidaya pertanian. "Sabar, kita tidak usah buru-buru yang penting rencananya matang," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement