REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) merekomendasikan dua kandidat calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2015-2020 yang mendaftar melalui Mahkamah Agung (MA). Kedua nama tersebut yakni Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi (incumbent) dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Bangka Belitung Manahan MP Sitompul.
"Kami sudah melakukan investigasi terhadap calon-calon yang sudah mendaftar dan diumumkan oleh MA. Kami pada satu kesimpulan hanya dua orang yang patu dan laik menjadi hakim MK," kata Ketua KY Suparman Marzuki, di Jakarta, Kamis (13/11).
Menurut Suparman, dua calon hakim MK tersebut dinilai memiliki reputasi dan laik direkomendasikan. Namun, putusan akhir tetap ditentukan oleh tim seleksi di MA.
"Ranah KY kan menyangkut integritas. Kalau hal-hal yang lain tentu MA mempunyai tolok ukur," ujarnya.
Nama-nama calon hakim MK lain yang tidak direkomendasikan menurutnya, bukan karena integritas yang diragukan. Persoalan lain seperti tidak memenuhi persyaratan antara lain tidak memiliki ijasah doktor (S3) juga menjadi pertimbangan KY.
Sebelumnya, MA menyatakan ada 10 calon yang telah melamar sebagai peserta seleksi calon hakim MK. Mereka adalah Naomi Siahaan, HM Arsyad Mawardi, Santer Sitorus, Fadlil Ahmad Sumadi, Muslich Bambang Luqmono, Manahan MP Sitompul, M Rum Nessa, Arifin Marpaung, Nardiman, dan Suhartoyo.
MA membuka pendaftaran seleksi calon hakim MK karena dua Hakim Konstitusi yang kini masih menjabat akan habis masa jabatannya. Keduanya ialah Muhammad Alim yang akan pensiun per April 2015 serta Ahmad Fadlil Sumadi yang habis periode pertamanya (2010-2015) dan masih bisa maju kembali sebagai hakim konstitusi periode keduanya 2015-2020.