REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Seorang jenderal tentara hilang pada Minggu di kawasan yang dikenal sebagai wilayah kegiatan kelompok sayap kiri FARC, kata Presiden Juan Manuel Santos.
Peristiwa tersebut berpotensi meningkatkan ketegangan dalam proses perdamaian di negara Amerika Selatan itu.
Santos memerintahkan Menteri Pertahanan Juan Carlos Pinzon untuk menuju ke daerah tertutup di Choco, yang merupakan bagian dari kota Quibdo, guna menyelidiki dugaan "penculikan" terhadap Brigjen Ruben Alzate.
"Kami menginginkan para penangkapnya (semua isyarat mengarah ke FARC) agar segera membebaskannya dengan aman," kata Santos melalui Twitter.
FARC, yang dibentuk pada 1964, kini memiliki sekitar 8.000 pejuang dan merupakan kelompok gerilya terbesar di Amerika Latin serta merupakan kelompok yang terlama melancarkan konflik bersenjata.
Organisasi FARC kini menutup dialog dengan pemerintah Kolombia --yang berusaha mencapai kesepakatan perdamaian serta mengakhiri konflik selama lima dasawarsa.